TERNYATA RUAS JARI-JARI DICIPTAKAN UNTUK MEMPERMUDAH BERDZIKIR

Bagaimanakah cara yang benar dalam berdzikir? Apakah menggunakan tangan kanan atau kiri atau bisa dua-duanya?
Mari kita cari tahu jawabannya.





Dalam hadits yang lain disebutkan:
“Saya melihat Rasulullah bertasbih (berdzikir) dengan (jari-jari) tangan kanannya.”
(HR. Abu Dawud, II/81, at-Tirmidzi, V/521, Shahiihul Jami’, IV/271, no. 4865).

Dari Aisyah ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam menyukai sebelah kanan, mengambil dengan tangan kanannya, memberi dengan tangan kanannya dan menyukai sebelah kanan dalam semua urusannya.” (HR. Nasa’i No 5059),

Dari Aisyah Rodhiyallohu ‘anha, beliau berkata: “Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam suka mendahulukan bagian kanan baik dalam bersandal, bersisir, bersuci, dan setiap urusannya.” (HR. al-Bukhori 1866 dan Muslim 268).

Dari penggalan hadist-hadist di atas sudah jelas bahwa Kita harus mendahulukan tangan kanan dalam setiap urusan, baik itu mulai dari memakai pakain, bersuci, memberikan sesuatu, dan berzikir.

Selanjutnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Hitunglah (dzikir) itu dengan ruas-ruas jari karena sesungguhnya (ruas-ruas jari) itu akan ditanya dan akan dijadikan dapat berbicara (pada hari Kiamat).” (HR. Abu Dawud, no. 1345) [Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan at-Tirmidzi]

Hadist di atas merupakan anjuran untuk menggunakan ruas-ruas jari untuk berdzikir. Ruas-ruas jari diciptakan karena ada gunanya.

Ternyata ruas-ruas jari kita diciptakan untuk memudah kita dalam berdzikir. Dan diutamakan menggunakan tangan kanan. Karena ruas-ruas jari ini akan ditanya saat hari Kiamat. Intinya, semua yang diciptakan oleh Allah SWT benar-benar berguna atau bermanfaat untuk kehidupan di dunia dan di akhirat khususnya.

Berikut ini adalah gambar yang menjelaskan cara berdzikir 33 kali.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama